3 Hal Penting Yang Perlu Diperhatikan Jika Anda Ingin Menjalankan Dualboot OS

Dualboot adalah sebutan untuk komputer atau laptop yang menginstal sistem operasi lebih dari satu, bisa linux dengan windows atau linux dengan linux.

Banyak orang yang memutuskan untuk dualboot karena berbagai alasan, salah satunya yaitu karena tugas kuliah yang memaksanya untuk menggunakan Windows.

Kebanyakan materi kuliah yang diajarkan biasanya banyak membahas tentang windows daripada linux, semisal materi jaringan, materi presentasi dan lain sebagainya.

Jika anda sedang berada di posisi ini namun sangat ingin menggunakan linux, anda tidak mempunyai banyak pilihan kecuali harus menginstal os linux bersamaan dengan windows (dualboot), atau menggunakan linux melalui aplikasi virtual box.


3 Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memutuskan untuk Dual Boot

Meskipun dualboot adalah solusi yang paling tepat, anda tetap harus memperhatikan step-stepnya agar anda tidak kehilangan data anda sewaktu instalasi.

Data-data yang harus anda backup terlebih dahulu adalah data-data yang berada di Local Disk D, langkah ini tidak lain hanyalah untuk mengamankan data-data anda jika sewaktu-waktu anda salah mempartisi/menghapus partisi milik windows sehingga anda akan kehilangan file-file penting anda yang disimpan di windows (semoga ini tidak terjadi).

Setelah membackup data-data anda, silahkan simak langkah-langkah sebelum dualboot:

1. Pastikan Anda telah menginstal Windows sebagai satu-satunya sistem operasi yang anda gunakan.

Jika anda ingin menginstal Linux berdampingan dengan Windows, anda harus mengawalinya dengan penginstalan windows terlebih dulu.

Jangan mengawali dengan linux, atau sistem operasi lain, kecuali jika anda tidak berniat untuk menggunakan windows. Karena jika anda nekat menginstal windows setelah menginstal linux, maka sistem operasi lama anda tidak akan bisa digunakan lagi.

Itu karena windows tidak menerima sistem operasi lain yang berdampingan dengannya. Berbeda dengan linux yang menerima sistem operasi lain yang berdampingan dengannya, sehingga semua orang disarankan untuk menginstal windows sebelum menginstal linux.

2. Membuat Partisi Kosong Untuk Sistem Operasi Baru yang akan diinstal

Jika anda tidak menyiapkan partisi kosong sebelum instalasi sebenarnya boleh-boleh saja, namun satu hal yang harus diperhatikan. Karena sistem operasi terbaru yang akan anda instal juga membutuhkan sebuah partisi baru.

Sehingga mau tidak mau anda harus mengosongi partisi lain untuk digantikan partisi milik sistem operasi baru anda. Jika anda memilih partisi lain yang sudah digunakan oleh sistem operasi anda sebelumnya, siap-siap anda akan kehilangan data atau hal terburuknya anda tidak bisa lagi booting ke sistem operasi sebelumnya.

Untuk membuat partisi baru, anda bisa menggunakan Software Disk Management atau Software Gparted. Jika anda pengguna Windows, anda bisa langsung menggunakan Disk Management karena Disk Management adalah software bawaan milik Windows.

Anda bisa membuat, membagi, atau menghapus partisi sesuai dengan keinginan anda.

3. Tidak perlu memperbesar kapasitas penyimpanan untuk sistem operasi yang menerima sistem operasi lain.

Seperti linux, cukup gunakan partisi setidaknya 25GB, atau 30GB untuk penyimpanan pada linux. Karena linux adalah sistem operasi ringan yang tidak membutuhkan banyak ruang penyimpanan.

Berbeda dengan windows yang memerlukan banyak ruang penyimpanan, ditambah lagi driver laptop/pc yang belum terinstal, mungkin harus diinstal manual lagi. Pasti akan membutuhkan banyak ruang penyimpanan lagi.

Jika anda memberikan penyimpanan kecil untuk linux, sebenarnya anda tidak perlu khawatir soal ini. Karena Partisi NTFS milik Windows masih tetap bisa diakses meskipun kita sedang menggunakan Linux.

Dalam arti, Local Disk C atau Local Disk D yang biasa kita akses di Windows akan tetap bisa diakses ketika kita sedang menggunakan Linux.

Persiapan Sebelum Instalasi

Seperti biasanya anda harus sudah menyiapkan File Installernya atau File ISO yang sudah dibakar ke sebuah Flashdisk/DVD Bootable.

Jika dalam panduan ini anda tidak mempunyai DVD Installernya, anda bisa menggunakan Flashdisk sebagai alternatifnya. Dalam hal ini saya pernah menggunakan flashdisk yang sudah bootable dan berhasil.

Untuk anda yang tidak mengerti langkah-langkah membuat bootable pada flashdisk, silahkan baca: Cara Burning File ISO ke Flashdisk Tanpa Software Tambahan

Selanjutnya anda bisa langsung booting ke BIOS anda untuk Proses Instalasinya, setiap komputer memiliki cara yang berbeda-beda untuk masuk ke BIOS. Biasanya untuk perangkat PC anda bisa menekan tombol DEL berkali-kali saat booting, sedangkan untuk Laptop/Notebook anda bisa menekan Tombol F2 berkali-kali saat booting.

Setelah booting, silahkan lakukan instalasi seperti biasanya.

Masalah pada Waktu setelah Anda Menjalankan Dualboot

Setelah proses Instalasi berhasil, biasanya anda akan menemukan masalah pada zona waktu yang mungkin terjadi jika anda menggunakan Linux bersamaan dengan Windows.

Untuk langkah ini sebenarnya saya masih kurang tahu penyebabnya, karena saya sendiri juga kesulitan untuk mengubah zona waktu yang ada di Windows. Bagi sebagian orang, mungkin zona waktu yang seperti ini dapat mengganggu anda, namun jika anda tidak terlalu mengutamakan Windows sebenarnya anda bisa mengabaikan Zona Waktu seperti ini.

Saya pernah mendengar, adanya perbedaan waktu antara Windows dengan Linux mungkin bisa terjadi karena Windows adalah sistem operasi yang bergantung kepada Zona Waktu yang ada pada BIOS. Sehingga setelah menginstal sistem operasi lain, Windows tidak lagi bergantung kepada BIOS, akibatnya zona waktu windows dapat berubah tak beraturan.

Mungkin hanya itu saja sedikit yang ingin saya sampaikan mengenai 3 Hal Penting Yang Perlu Diperhatikan Jika Anda Ingin Menjalankan Dualboot OS.

Dapatkan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "3 Hal Penting Yang Perlu Diperhatikan Jika Anda Ingin Menjalankan Dualboot OS"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel