Cara Menggunakan Disk Management, Software untuk Partisi di Windows

Disk management adalah sebuah software atau alat untuk mempartisi harddisk, baik harddisk internal maupun harddisk eksternal.

Melalui Disk Management ini, kita bisa membuat beberapa partisi yang kita perlukan serta menghapus partisi jika tidak diperlukan. Namun, dari beberapa kali pengamatan saya selama ini ternyata disk management lebih banyak digunakan untuk mempartisi harddisk internal.

pembagian partisi pada harddisk

Karena harddisk internal seringkali dipartisi untuk menyesuaikan kebutuhan, salah satunya yaitu untuk kebutuhan instalasi.

Jika anda tidak mengerti cara menggunakan disk management, kami akan memaparkan langkah-langkahnya sebagai berikut, namun sebelumnya kami akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai software disk management.

Disk Management adalah Software Bawaan milik Windows

Jika anda berpikir Disk Managemet adalah software download an atau software yang diinstal secara manual, berarti anda salah, karena disk management merupakan software bawaan milik Windows.

Namun sebenarnya ada juga software yang serupa dengan Disk Management, contohnya adalah Software GParted, software partisi yang biasa digunakan di Linux.

Membuka Program Disk Managemet

Untuk menggunakan disk management silahkan buka menu windows, kemudian ketikkan kata kunci " disk management " atau " disk " pada kotak pencarian software di windows.

Selanjutnya pilih software buat dan format partisi harddisk seperti dibawah ini


Setelah masuk ke disk management, anda bisa mempartisi harddisk anda sesuai dengan kemauan anda dengan syarat sebagai berikut:

Tidak mengutak atik beberapa partisi penting seperti partisi Local Disk D atau local Disk C, kecuali hanya sekedar mengeshrink untuk menambah kapasitas partisi.

Apabila anda tidak mengerti atau tidak pernah mendengar soal partisi harddisk, saya sarankan sebaiknya anda tidak melanjutkan atau anda wajib didampingi oleh orang-orang yang sudah berpengalaman, karena untuk mempartisi harddisk, anda butuh ketelitian, jika tidak, anda mempunyai beberapa resiko seperti:

  • Kerusakan pada harddisk jika anda terlalu sering bermain partisi
  • Kehilangan data-data yang tersimpan di dalam harddisk
  • Menyebabkan beberapa masalah pada komputer, seperti tidak berfungsinya partisi C: akibat dipartisi dan dishrink hingga ukuran yang tidak semestinya (semisal mengecilkan partisinya).

Jika anda tidak ingin menemui beberapa masalah diatas, silahkan atur partisi diatas dengan teliti.

Fungsi-Fungsi Penting pada Disk Management

Berikut ini adalah beberapa fitur-fitur penting yang akan ada gunakan jika anda ingin mempartisi harddisk, untuk sementara silahkan pahami beberapa fungsi-fungsi ini saja:

1. Shrink Volume : Perintah untuk membagi partisi.
2. Delete Volume : Perintah untuk menghapus partisi.
3. Format : Perintah untuk memformat partisi.
4. Extend Volume : Perintah untuk menggabungkan partisi.

Cara Mempartisi Harddisk Anda

Ini adalah tampilan partisi milik harddisk saya, ini adalah kumpulan partisi-partisi yang saya bagi-bagi untuk keperluan dual boot.


Dalam hal ini anda cukup fokus kepada partisi NTFS saja, partisi NTFS adalah partisi milik Windows, karena saya akan mempraktekkan untuk membuat partisi baru pada penyimpanan Windows.

Perhatikan langkah-langkah berikut ini untuk mengelola partisi:

1. Membuat Partisi Baru Menggunakan Metode Shrink (Menciptakan Partisi Kosong)

Metode shrink adalah metode untuk membagi partisi yang sudah ada, metode ini bisa digunakan jika semua partisi anda sudah terisi, dalam arti ada sebuah file-file penting didalamnya namun anda tidak ingin menghapus file-file tersebut dalam proses partisi.

Klik kanan pada partisi yang akan di shrink, dalam hal ini saya akan membuat shrink pada partisi C: milik Windows.


Kemudian pilih menu Shrink Volume.

Anda akan melihat jumlah total partisi keseluruhan anda sebelum dishrink, serta jumlah size yang boleh digunakan untuk shrink volume, silahkan atur sesuai dengan keinginan anda asalkan tidak mendekati jumlah angka available nya.

Dalam hal ini saya akan mengisinya dengan angka 1000 MB untuk percobaan pada tutorial ini.

Selanjutnya klik shrink untuk melanjutkan.

Sekarang anda sudah menciptakan partisi kosong baru dengan nama " unlocatted partitions ".

Partisi baru anda nantinya tidak akan ditampilkan pada daftar partisi di disk management, karena sifatnya unallocated atau tidak dialokasikan.

Perhatikan kotak berwarna hitam berikut:


Itu adalah contoh partisi sebesar 1000 MB yang telah saya ciptakan sebelumnya.

2. Membuat Partisi Baru Menggunakan New Simple Volume

Setelah anda menciptakan partisi kosong menggunakan metode shrink, maka akan tercipta partisi kosong. Partisi kosong inilah yang akan kita alokasikan agar menjadi sebuah partisi yang dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan.

Klik kanan pada partisi unallocated yang telah anda ciptakan sebelumnya, kemudian pilih New Simple Volume.


Jika muncul peringatan welcome to the New Simple Volume Wizard, silahkan tekan Next.

Sekarang tentukan partisi baru yang ingin anda buat untuk digunakan sebagai media penyimpaman baru, dalam hal ini saya akan menggunakan seluruh ruang partisi ini untuk digunakan sebagai media penyimpanan yaitu angka maximum disk space.

Klik Next untuk melanjutkan.


Pada menu Assign Drive Letter or Path, pilih Assign the following drive letter (bebas) yaitu antara huruf A sampai dengan Z.

Klik Next untuk melanjutkan.


Pada tampilan Format Partition, anda boleh mengabaikannya dan membiarkan tersetting secara default antara lain file system NTFS dan juga Allocation unit size.

Serta volume label, yaitu nama penyimpanan yang akan tampil pada sebagai partisi.

Silahkan centang perform a quick format, untuk memformat partisi baru anda agar bisa digunakan, kemudian klik Next.


Kemudian Klik Finish pada Completion to the New Simple Volume Wizard.

Taraaa.. saya telah berhasil membuat partisi baru dan mulai sekarang partisi ini dapat saya gunakan sebagai media penyimpanan.

3. Menghapus Partisi Yang Telah Ada Menggunakan Fitur Delete Volume

Jika anda mempunyai partisi yang sudah tidak terpakai atau tidak digunakan lagi, anda dapat menghapusnya menggunakan fitur delete volume yang ada di disk management.

Klik kanan pada partisi yang ingin anda hapus.

Kemudian pilih Delete Volume.


Akan ada peringatan bahwa data yang tersimpan didalamnya akan terhapus secara otomatis, anda harus memastikan bahwa partisi yang akan anda hapus harus sudah benar-benar kosong, jika tidak, maka anda akan kehilangan data didalamnya.

Jika sudah yakin, silahkan hapus dengan mengklik " Ya ".

Sekarang akan tercipta partisi kosong lagi atau partisi yang tidak dialokasikan seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya.

4. Menggabungkan Partisi Kosong ke Partisi Yang Sudah Ada Menggunakan Extend Volume

Extend Volume adalah perintah untuk menggabungkan partisi antara partisi kosong dengan partisi yang sudah ada, perintah ini biasanya digunakan ketika anda menemui beberapa partisi yang bersifat unallocated namun sudah tidak digunakan lagi alias sudah nganggur.

Daripada nggangur, lebih baik anda gabungkan saja dengan partisi yang sudah ada, lumayan kan buat nambah-nambah kapasitas penyimpanan? hehe.

Perintah Extend ini juga nggak sembarangan bisa dipakai, karena menurut pengalaman saya, perintah ini hanya bisa digunakan untuk partisi telah dishrink. Dalam arti, jika sebelumnya anda menshrink partisi C: dan menciptakan partisi unallocated, maka anda hanya bisa membuat Extend Volume untuk partisi C: saja.

Karena saya baru saja menshrink partisi C: untuk keperluan tutorial, maka saya akan menggabungkannya kembali dengan cara memakai fitur Extend Volume.

Klik kanan pada partisi yang akan di gabungkan dengan partisi kosong kemudian pilih Extend Volume.


Pada tampilan Welcome to the Extend Volume Wizaed, silahkan klik Next saja.

Kemudian pilih Partisi unallocated yang ingin digabungkan.


Kemudian klik Next.

Lalu Klik Finish.

Taraa.. Sekarang anda sudah berhasil menggabungkan partisi kosong dengan partisi yang sudah ada menggunakan fitur Extend Volume.

Ingat!!

Gunakan dengan resiko anda sendiri jika anda mengikuti tutorial ini tanpa didampingi oleh orang-orang yang sudah berpengalaman, karena ini sangat beresiko sekali jika anda tidak pernah tahu sedikitpun tentang cara kerja partisi.

Silahkan tanyakan kepada kami jika ada bagian yang tidak anda mengerti.

Sekian dari postingan Cara Menggunakan Disk Management, Software untuk Partisi di Windows semoga bermanfaat khususnya untuk pemula.

Dapatkan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Cara Menggunakan Disk Management, Software untuk Partisi di Windows"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel